Putri Diana dan Pangeran Charles Pernah Berkunjung ke Indonesia




Hampir 22 tahun berlalu sejak kematian Putri Diana di tahun 1997. Meskipun begitu, kecantikan dan kebaikan hati sang putri ini masih membekas di hati banyak orang di dunia. Ia selalu hidup di hati orang-orang yang mencintainya. Bahkan, tidak berlebihan jika ia disebut sebagai salah satu sosok yang dicintai mayoritas orang di seluruh dunia. Banyak orang menjulukinya sebagai The People's Princess atau Putri Semua Orang.
Semasa hidupnya menjadi istri Pangeran Charles, ia dan suaminya sering melakukan kunjungan-kunjungan ke berbagai negara. Tidak terkecuali ke Indonesia, Putri Diana dan Pangeran Charles pernah beberapa kali mengunjungi Indonesia. Bahkan Putri Diana mempunyai pulau tersembunyi di Indonesia. Berikut beberapa tempat yang pernah ia kunjungi.

Kunjungan ke Grogol, Jakarta Barat

Di tahun 1988, Putri Diana bersama Pangeran Charles mengunjungi Grogol, Jakarta Barat. Saat itu, Putri Diana menemani  suaminya untuk meresmikan sistem penyaringan air di Grogol. Dalam video yang beredar, tampak kondisi sungai pada saat itu berwarna coklat. Padahal, sungai tersebut digunakan warga sekitar untuk mencuci baju dan mandi.
Kedatangan Putri Diana dan Pangeran Charles tampak disambut dengan gembira oleh masyarakat sekitar. Banyak yang bersorak-sorak bahagia melihat kedua pasangan terkenal tersebut. Selama berada di Jakarta, Lady Diana singgah di Taman Mini Indonesia Indah.

Kunjungan ke Banten

Setahun kemudian tepatnya di tahun 1989, Banten jadi destinasi kunjungan Diana. Pada kunjungannya kali ini, Putri Diana datang tidak bersama dengan Pangeran Charles. Ia datang untuk mengunjungi para penderita penyakit kusta di Rumah Sakit Sintala, Banten.
Kedatangan Putri Diana membuat banyak orang tersentuh, karena dia tak hanya menjenguk para penderita. Putri Diana tanpa ragu duduk di tempat tidur penderita kusta di sana. Tanpa takut tertular, ia bahkan nekat menyentuh dan berjabat tangan dengan mereka. Padahal para pejabat yang mendampingi Putri Diana sempat melarang tindakannya itu. Putri Diana melakukan hal tersebut karena ingin menepis mitos penyebaran penyakit kusta. Di Indonesia sendiri, penderita penyakit kusta dianggap terkena kutukan, merekapun dikucilkan dari kehidupan sosialnya. Dalam kutipan Leproy Mission, Putri Diana pernah berkata:
"Selalu menjadi perhatian saya untuk menyentuh para penderita kusta, saya mencoba menunjukkan dalam tindakan sederhana bahwa mereka tak pantas dicaci, dan tak pula kita perlu merasa jijik padanya,".
Berkat aksinya tersebut, ia langsung mendapat banyak pujian oleh publik dan menjadi patron pemerhati penyakit kusta. Putri Diana juga menepis anggapan penyakit kusta mudah menular. Tindakan Putri benar, karena penyakit kusta tidak mudah menular dan 95% penduduk memiliki kekebalan alami terhadap penyakit ini.
Pujian yang Putri Diana terima dari masyarakat, berbanding terbalik dengan apa yang ia dapatkan dari mertuanya. Aksi sosialnya tersebut membuat Ratu Elizabeth II marah. Sang ratu melarangnya untuk melakukan kontak langsung dengan penderita kusta dan HIV/AIDS. Sebagai gantinya, Putri Diana diminta untuk melakukan kegiatan sosial yang dinilai lebih aman. Tentu saya sikap ratu kepadanya membuat ia kecewa. Ia merasa tindakannya benar dan seharusnya pihak kerajaan mendukungnya serta ikut serta dalam mengambil peran mengatasi penyakit kusta dan HIV/AIDS.

Kunjungan ke Keraton Yogjakarta

Masih di tahun 1989, tepatnya pada bulan November, Putri Diana dan Pangeran Charles berkunjung ke Keraton Yogyakarta. Kunjungan tersebut dalam rangga ucapan selamat kepada Herjuno Darpito yang diangkat menjadi Sri Sultan Hamengkubuwono X menggantikan ayahnya yang sudah tiada. Dalam beberapa foto yang beredar, Putri Diana dan Pangeran Charles terlihat duduk bersama Sri Sultan dan Ratu Hemas menyaksikan pertunjukkan kebudayaan khas Yogyakarta. Acara tersebut berlangsung meriah karena banyak pertunjukan yang disuguhkan. Putri Diana tampak menyaksikan pertunjukan tersebut dengan seksama. Namun, baik Putri Diana dan Pangeran Charles tampak murung. Dalam kunjungan tersebut keduanya tampak dingin. Sebelumnya rumor keretakan hubungan keduanya karena perselingkuhan Pangeran Charles sudah tercium namun dianggap sebagai kabar tak jelas. Sejak kunjungan keduanya ke Jogjakarta, publik meyakini hubungan keduanya memang benar-benar sedang dalam masalah. Setelahnya, hubungan mereka semakin menjadi sorotan media.

Kunjungan ke Sumbawa Besar

Pada 16 Agustus 1993, Putri Diana datang bersama ketiga teman wanitanya dan tentunya ditemani pengawal pribadi. Kunjungan kali ini tidak bertujuan untuk sebuah kegiatan sosial ataupun kunjungan resmi mewakili kerajaan. Mereka berniat berlibur, mereka melakukan perjalanan ke sebuah surga tersembunyi di Sumbawa yang dikenal dengan Pulau Moyo. Yang setelahnya disebut sebagai pulau persembunyian Putri Diana.
Untuk menuju Pulau Moyo, mereka menggunakan kapal pesiar Aman XI. Putri Diana dan rombongannya menginap selama tiga hari dua malam di Amanwana Resort di Pulau Moyo, Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Pemandangan di Pulau Moyo memang begitu memikat, tak heran jika Diana memilih berlibur ke pulau ini. Namun, walaupun dikelilingi pemandangan indah, bebas berenang di laut jernih hijau kebiruan, atau pun melihat senja istimewa di tepi pantai, Putri Diana tampak muram. Sepertinya kunjungannya ke Pulau Moyo memang menjadi pelarian Diana dari masalah rumah tangganya dengan Pangeran Charles.

Comments

Popular posts from this blog

Mantan Kekasih Kate Middleton Yang Tak Kalah Tampan dari Pangeran William

Aturan Ketat Memakai Tiara di Kerajaan Inggris

Alasan Zara Tindall dan Peter Phillips Tidak Memiliki Gelar