Kehidupan Putri Diana Setelah Bercerai dengan Pangeran Charles.




Pangeran Charles menikahi Lady Diana pada tahun 1981. Perjalanan asmara keduanya tak berjalan mulus hingga akhirnya Putri Diana dan Pangeran Charles mengumumkan perceraian mereka pada tahun 1992, setelah 11 tahun menikah.  Namun, mereka baru resmi bercerai pada 31 Agustus 1996. Kehidupan Lady Diana setelah perceraian itu pun berubah drastis. Ia harus menjalani kehidupan barunya yang sulit sebagai janda, banyak hal yang direbut darinya dan dia harus terbiasa dengan itu. Berikut merupakan kehidupan Putri Diana setelah menjadi seorang janda.

Kehilangan Gelar Her Royal Higness

Sejak pernikahannya dengan Pangeran Charles, Lady Diana Spencer mendapat gelar Her Royal Highness. Perceraiannya dengan Pangeran Charles membuat gelarnya berubah menjadi Diana, Princess of Wales. Ratu Elizabeth II selaku pemberi gelar sebenarnya menginginkan Diana tetap mempertahankan gelar itu, namun Pangeran Charles melarangnya. Dengan hilangnya gelar tersebut membuat Putri Diana bersedih. Hilangnya gelar kehormatan membedakan Diana dari anggota keluarga lainnya, ia bahkan harus memberi hormat ketika bertemu dengan para anggota kerajaan, termasuk kepada dua putranya sendiri, Pangeran William dan Pangeran Harry. Pangeran William, yang kala itu masih berusia 14 mengerti kesedihan ibunya dan berjanji pada sang ibu untuk mengembalikan gelar kehormatannya ketika ia menjadi raja kelak. Pangeran berkata kepada ibunya "Jangan khawatir, Mummy, aku akan mengembalikannya padamu suatu hari ketika aku menjadi raja."
Pangeran Philip, Duke of Edinburgh pernah berkata kepada Putri Diana, “Jika Anda tidak berkelakuan baik, anakku, kami akan mengambil gelarmu."

Kehilangan Jaminan Keamanan Penuh

Menurut penulis The Diana Chronicles, Tina Brown, Diana yang sebelumnya selalu mendapat pengawalan penuh, ia harus kehilangan jaminan keamanan yang diberikan kepada anggota keluarga kerajaan. Selama pernikahannya dengan Pangeran Charles, keselamatannya sangat penting bagi kerajaan. Namun setelah perceraian itu, Putri Diana hanya diberi pengawalan polisi ketika menghadiri acara publik. Selain itu, Putri Diana juga harus membayar pengawal pribadi sendiri dalam kehidupan sehari-harinya.

Menanggung Biaya Perjalannya Sendiri

Putri Diana mendapat kompensasi dari perceraiannya dengan Pangeran Charles, ia dilaporkan mendapat harta sejumlah Rp 335 miliar dan diberikan tunjangan sekitar Rp 8 miliar untuk hidup. Meskipun begitu, ia harus menanggung sendiri biaya perjalannya. Padahal, ketika ia masih menjadi anggota kerajaan, ia mendapat anggaran untuk perjalanan. Selain itu, semua kunjungannya ke luar negeri, termasuk perjalanan amal rutinnya, harus  mendapat persetujuan dari Ratu Elizabeth II.

Pindah Kantor dan Pengurangan Staff

Putri Diana harus meninggalkan kantornya yang letaknya bersebelahan dengan kantor Pangeran Charles. Sebagai gantinya, Putri Diana pindah ke kantor di halaman Istana Kensington. Meski begitu, Putri Diana masih bisa menggunakan apartemen di Istana St James dengan izin dari Ratu Elizabeth II. Apartemen tersebut tetap menjadi rumahnya hingga kematiannya pada tahun 1997.
Setelah kepindahannya ke Istana Kensington, Putri Diana harus mengurangi staf pribadinya. Menurut Tina Brown, Putri Diana hanya diizinkan memiliki personal dresser dan koki di kediamannya itu. Pengurangan staf yang cukup besar ini memungkinkan kepala pelayan Diana, Paul Burrell bekerja lebih keras untuk Putri Diana. Sejak saat itu mereka menjadi teman dekat, asisten, sopir, orang kepercayaan, dan penghibur saat Putri Diana menangis.

Pengurangan Koleksi Perhiasan

Setelah bercerai, Putri Diana diizinkan untuk menyimpan semua perhiasan yang dia kumpulkan selama pernikahannya dengan Pangeran Charles, kecuali hadiah pernikahan Cambridge  Lover's Knot tiara, yang Ratu Elizabeth II berikan kepadanya sebagai hadiah pernikahan. Ia hanya sempat memakai tiara tersebut sekali. Sekarang tiara tersebut dalam kepemilikan ratu dan dipinjamkan kepada Kate Middleton.

Pengurangan Kegiatan Amal

Selama menjadi anggota kerajaan, Putri Diana paling dikenal karena pencapaiannya dalam pekerjaan amal. Setelah bercerai, Putri Diana mengalami pengurangan kegiatan amal yang drastis dari 100 kegiatan amal menjadi enam. Hal itu terjadi karena Putri Diana hanya memiliki sedikit dana untuk mendukung pekerjaannya di luar negeri.

Kehilangan Beberapa Sahabat

Seiring dengan perceraiannya dengan Pangeran Charles, Putri Diana juga mengalami kerenggangan hubungan persahabatannya dengan perancang Italia, Gianni Versace dan Sir Elton John. Namun, Putri Diana dan Sir Elton John memperbaiki hubungan mereka setelah Gianni Versace dibunuh pada Juli 1997.

Ketidakstabilan Emosi

Kehidupan yang berubah drastis sejak perceraiannya dengan Pangeran Charles juga memengaruhi stabilitas emosionalnya. Publik selalu haus akan informasi kehidupan pribadinya, Putri Diana diyakini memiliki ketakutan yang semakin besar. Diana takut akan dibunuh, bahkan ia sempat khawatir salah satu pengawalnya akan merencanakan pembunuhan untuknya.

Memiliki Akses yang Sama Seperti Pangeran Charles Terhadap Kedua Anaknya

Putri Diana dan Pangeran Charles diberi akses yang sama ke Pangeran William dan Pangeran Harry, yang masing-masing beumur 14 dan 11 pada saat itu. Anak-anak itu berganti menghabiskan waktu di hari libur dengan salah satu orang tua mereka ketika mereka tidak masuk sekolah asrama. Pangeran Charles dan Putri Diana bekerja sama untuk membesarkan dan mendidik anak-anak mereka setelah perceraian sampai kematian Diana pada bulan Agustus 1997.

Kisah Asmara dengan Beberapa Pria

Sebelum resmi bercerai dari Pangeran Charles pada 1996, Putri Diana sudah mulai berkencan dengan ahli bedah jantung asal Pakistan, Dr Hasnat Khan pada tahun 1995. Pada bulan Mei 1996, Diana mengunjungi Lahore atas undangan dari Imran Khan, kerabat Dr Hasnat Khan, dan mengunjungi keluarga kekasihnya tersebut secara rahasia. Ia juga sudah memperkenalkan kekasihnya tersebut kepada kedua anaknya. Bahkan ia sempat ingin meninggalkan Inggris untuk bersama kekasihnya tersebut di Pakistan. Namun, kisah cinta mereka berakhir hanya beberapa minggu sebelum Putri Diana mengalami kecelakaan dan meninggal di tahun 1997.
Setelah berpisah dari Dr Hasnat Khan, Diana mulai berkencan dengan seorang ahli waris dan produser film dari Mesir, Dodi Al-Fayed pada tahun 1997. Keduanya berhubungan selama beberapa bulan. Diana pernah berniat untuk mengajak anak-anaknya berlibur musim panas ke the Hamptons di Long Island, New York, namun petugas keamanan mencegahnya. Al-Fayed membeli Jonikal, sebuah kapal pesiar jutaan-pound yang berukuran 60-meter, kapal tersebut diperuntukkan bagi Diana dan anaknya. Putri Diana menerima undangan Dodi Al-Fayed untuk bergabung dengan keluarganya di selatan Prancis, kemudian mereka berlibur bersama di Sungai Perancis sebelum keduanya meninggal akibat kecelakaan mobil di Paris. Diduga, mereka mengalami kecelakaan karena berusaha menghindari paparazi yang selalu menguntit kemanapun Putri Diana pergi.

Putri Diana Selalu Dianggap Sebagai Anggota Keluarga Kerajaan

Istana Buckingham secara terbuka menyatakan bahwa Putri Diana, sebagai ibu ahli waris takhta, ia akan terus dianggap sebagai anggota keluarga kerajaan dan secara rutin menerima undangan untuk acara-acara publik negara dan nasional atas undangan kedaulatan atau Pemerintah.

Meski sudah lama tiada, sosok Putri Diana masih populer dan terus dibicarakan sampai saat ini. Ia selalu hidup di hati orang-orang yang mencintainya.






Comments

Popular posts from this blog

Aturan Pemberian Gelar di Kerajaan Inggris

Aturan Ketat Memakai Tiara di Kerajaan Inggris