Perjalanan Karir Pangeran William
Pangeran
William bernama lengkap William Arthur Philip Louis. Saat ini ia menyandang
gelar Duke of Cambridge. Saat ini ia fokus pada tugas-tugas negara. Namun, seperti
masyarakat pada umumnya, sebelum benar-benar mengabdikan diri untuk menjalani
tugas kerajaan, Pangeran William pernah mengalami perjalanan karir yang
menyenangkan dalam hidupnya.
1. Bekerja di Pemerahan Susu di Inggris
Ia
menjalani pendidikannya di Eton. Lulus dari Eton, Pangeran William tidak langsung
meneruskan pendidikannya ke universitas, namun ia mengunjungi Chili menjadi
sukarelawan dalam proyek Raleigh International. Pangeran William juga
berkunjung ke Belize dan bergabung dengan aksi jalan bersama militer. Tak hanya
sampai disitu, ia bekerja sebagai buruh di satu peternakan di Inggris Barat
Daya, disana dia memerahan susu. Baru setelah menyelesaikan perjalanannya dari
negara-negara tersebut, Pangeran William mendaftar di St. Andrews University,
Skotlandia.
2. Bekerja Sebagai Prajurit
Setelah
lulus dari universitas, ia menjalani pendidikan militer di Akademi Militer
Kerajaan Sandhurst. Satu tahun setelahnya, Pangeran William lulus dari akademi
tersebut dengan pangkat letnan. Ia kemudian bergabung dengan Blues and Royals
sebagai prajurit bersama Pangeran Harry.
3. Bekerja Sebagai Pilot Helikopters
Setelah
bergabung ke Blues and Royals, ia mendaftar di pusat pelatihan Angkatan Udara
Kerajaan dan Pasukan Udara Kerajaan dengan pangkat Sub-letnan. Kemudian ia naik
menjadi Petugas Penerbang yang setara dengan pangkat Letnan di Angkatan Darat.
Lalu ia dipromosikan menjadi Letnan Penerbang. Ia dilatih menjadi pilot helikopter
oleh Pasukan RAF's Search and Resque. Pangeran
William melakukan misi penyelamatan pertamanya pada 2 Oktober 2010 setelah
mendapat panggilan darurat dari penjaga pantai Liverpool. Ia bersama tiga kru
lainnya berhasil menyelamatkan seorang pria yang terkena serangan jantung di
laut.
Pangeran
William memang sudah lama mendalami dunia militer. Selama bertugas 7 tahun
lebih di militer, ia telah terlibat dalam 156 operasi SAR dan membantu
menyelamatkan 149 orang. Selama itu, dia sudah juga mengoleksi 1.300 jam
terbang.
4. Bekerja untuk Kemanusiaan dan Lingkungan
Seperti
ibunya, Pangeran William juga banyak menaruh perhatian pada lingkungan dan
kemanusiaan. Ia mulai peduli pada penderita penyakit HIV/AIDS sejak pertengahan
1990. Mungkin kepedulian ibunya terhadap penyakit tersebut mampu tersalurkan
kepada anak-anaknya.
Pangeran William
sering bekerja di yayasan Pangeran Harry, Sentebale. Lalu pada Januari 2005, ia
dan Pangeran Harry menjadi relawan di British Red Cross. Kemudian pada bulan
September masih ditahun 2005, ia menjadi pelindung yayasan bagi kaum tuna wisma
Centrepoint, mengikuti jejak Putri Diana yang menjadi wakil badan amal itu
sejak tahun 1992.
Dalam bidang
lingkungan, Pangeran William juga pernah bekerja di Rumah Sakit The Royal
Marsden di unit anak selam dua hari pada tahun 2005. Kemudian ia sering menghabiskan
waktunya bersama tim Mountain Rescue di Inggris dan Wales. Lalu pada Desember
2005, Pangeran William resmi menjadi sponsor Tusk Trust. Dan pada Mei 2007, ia
menjadi kontributor The Royal Marsden dan Mountain Rescue.
5. Bertugas di Kerajaan
Pada
September 2013, Pejabat Kerajaan mengumumkan bahwa Pangeran William telah
menyelesaikan masa dinas sebagai pilot helikopter SAR milik Angkatan Udara
Inggris dan melepaskan kewajibannya dari militer agar bisa fokus ke tugas-tugas
kerajaan dan kegiatan amal. Selama bertugas, ia harus menjalankan banyak sekali
kunjungan dan tour ke beberapa negara. Bahkan, dalam tour tersebut, Pangeran
William sering ditemani Kate Midlleton dan anak-anaknya.
6. Bekerja Sebagai Pilot Ambulans Udara
Sambil
menjalankan tugasnya di kerajaan, pada tahun 2015 Pangeran William juga memilih
mengabdikan diri sebagai pilot ambulans udara di East Anglian Air Ambulance
(EAAA) selama musim panas. Pekerjaan baru ini mengharuskan Pangeran William
bekerja selama 10 jam setiap hari, dengan lima hari kerja dan tiga hari libur. Ia memulai hari pertamanya bekerja sebagai
co-pilot helikopter ambulans di Bandara Cambridge. Dalam menjalankan tugasnya
ini, Pangeran William bekerja sama dengan dokter Gemma Mullen. Mereka
bertanggung jawab mengatasi situasi medis darurat seperti kecelakaan di jalan
raya, serangan jantung dan lainnya. Di
EAAA, Pangeran William rela tak dibayar. Ia justru menyumbangkan seluruh
gajinya sebesar 62.000 US dollar atau setara dengan 830 juta rupiah per tahun
untuk amal ke lembaga amal yang dipilihnya.
Comments
Post a Comment