Kisah Kematian Diana Spencer, The Princess of Wales



                Putri Diana adalah salah satu wanita paling terkenal terutama pada masanya, ia adalah mantan istri dari Pangeran Charles serta ibu dari Pangeran William dan Pangeran Harry. Ia meninggal pada tahun 1997 pada sebuah kecelakaan yang tragis bersama kekasihnya. Sudah 22 tahun berlalu tetapi kematiannya masih meninggalkan banyak misteri yang belum terpecahkan.

Sebelum Kecelakaan, Putri Diana dan Kekasihnya Dikejar Paparazi.

                Putri Diana berlibur bersama kekasihnya, Dodi Al Fayed pada 30 Agustus 1997. Apapun yang mereka lakukan, mereka selalu diuntit oleh para paparazi. Dari mulai mereka sedang menikmati waktu di pantai, ke penginapan hingga makan malam dan pergi, mereka selalu diikuti oleh paparazi. Risih karena selalu diikuti, Diana dan Dodi berusaha mencari cara untuk lepas dari kejaran paparazi. Para paparazi berkumpul menunggu kedatangan pasangan itu di depan hotel, tempat Diana dan kekasihnya menginap, tetapi mereka berusaha kabur dengan lewat pintu belakang hotel. Beberapa paparazi mengetahui Diana dan Dodi pergi lewat pintu belakang dan menyusulnya dengan motor.
                Dodi merasa apa yang dilakukan paparazi sangat keterlaluan. Henri Paul, yang juga ikut dalam mobil bersama Diana, Dodi dan juga pengawal Dodi, Rees-Jones. Henri Paul memperingatkan para paparazi untuk tidak mengikuti mereka lagi, kemudian ia masuk ke kemudi mobil. Rees Jones duduk di kursi depan, Dodi dan Diana duduk di tempat duduk belakang. Saat itu, Henri Paul dikabarkan dalam keadaan mabuk. Meski sudah diperingatkan, para paparazi tetap saja mengikuti mereka. Mobil mercedes yang membawa Diana dan rombongan melewati terowongan Pont Alexandre III dan terowongan Place de l'Alma. Mobil itu melaju dengan kecepatan 137 kilometer per jam di kawasan yang seharusnya 48 kilometer per jam. Sementara orang-orang didalamnya tidak memakai sabuk pengaman.

Kecelakaan di Terowongan Place de I’Alma

                Di dalam terowongan Place de I’Alma, tiba-tiba ada Fiat Uno berwarna putih di kanan. Paul sebagai supir menghindar, tapi ia hilang kendali dan malah menabrak lampu kiri belakang Fiat dengan sisi depan kanan mobilnya. Bagian depan mobil Mercedes menghantam tiang ke-13. Orang-orang yang sedang berjalan di atas terowongan mengaku mendengar suara dentuman seperti ledakan. Mobil terpental lagi dan menabrak tembok di sisi seberang dan terhenti dengan arah berbalik. Bagian depan Mercedes ringsek dan klaksonnya berbunyi. Asap keluar dari ruang mesin.
Seorang paparazi bernama Romuald Rat melompat dari sepedanya dan mundur menuju mobil yang hancur dan mengambil beberapa foto sambil berlari. Rat menduga semua yang ada di dalam mobil sudah meninggal dunia. Ia kemudian membuka pintu belakang mobil. Di dalam mobil, Diana masih hidup dan terkulai di lantai. Punggungnya menempel pada kursi depan dengan karpet mobil bertengger di atasnya. Mutiara-mutiara di kalungnya berserakan di kursi dan lantai belakang. Saat itu, Dodi dan Henri Paul sudah meninggal. Sedangkan Rees Jones masih hidup di kursi depan dalam keadaan cedera amat parah.
Dr. Frederic Mailliez yang datang dari arah berlawanan langsung berhenti melihat adanya sebuah kecelakaan. Mailliez berlari ke arah mobil Mercedes, melihat ada korban tewas dan cedera, lalu ia mulai merawat wanita pirang di bagian belakang mobil.  Mailiez tidak sadar siapa wanita itu, sementara lampu-lampu kilat berkilauan di sekitarnya. Paparazi tetap memotretnya.
Diana kesulitan bernafas sehingga Mailliez kembali ke mobilnya untuk memanggil ambulans dan mengambil kotak P3K di bagasi mobil. Setelah itu Mailiez kembali ke Mercedes, ia mengangkat kepada Diana untuk memasangkan masker oksigen dan wanita itu merintih untuk mengeluhkan sakit yang amat sangat. Saat itulah Mailiez baru menyadari bahwa wanita tersebut seorang warga Inggris. Ia mengukur denyut yang terasa melemah, tapi tidak melihat cedera apapun kecuali luka gores di kening korban.
Beberapa polisi tiba di lokasi kejadian. Polisi bernama Sebastien Dorzee meminta rekannya menggunakan radio untuk meminta pertolongan, sementara dirinya lari menuju mobil yang sudah ringsek. Mailliez mundur dan Dorzee melihat ke dalam. Dorzee langsung mengenali Diana. Diana melihat jasad Dodi dan berkata, "Ya, Tuhanku." Tak lama, kemudian 10 anggota pemadam kebakaran tiba di lokasi. Dua orang masuk ke dalam mobil dan secara perlahan menarik jasad Dodi ke luar, lalu menempatkannya di jalan untuk memulai pengurutan jantung. Beberapa petugas lainnya mencoba menarik Rees Jones, tapi tidak berhasil karena mobilnya sangat ringsek hingga menyulitkan upaya pertolongan tersebut. Mereka berhasil menggerakan kepalanya supaya ia lebih mudah bernafas, lalu memasang kerah penopang leher kepadanya. Seorang pemadam kebakaran menutupi Diana dengan selimut aluminium dan memeriksa bahwa nafasnya normal. Saat itu Diana bergumam, "Ya, Tuhanku, apa yang telah terjadi?"
Setelah lebih banyak lagi polisi yang berdatangan dan beberapa paparazzi meninggalkan tempat kejadian. Dua dokter dari SAMU tiba di tempat kejadian dan mengambil alih penyelamatan. Dua dokter tersebut secara berhati-hati mengangkat Diana dari antara kursi-kursi belakang ke luar mobil lalu membawanya ke tandu. Jantungnya mendadak berhenti sehingga para dokter segera melakukan tindakan cardiopulmonary resuscitation (CPR). Salah satu dokter bernama Dr Jean Marc Martino melihat bahwa lengan kanan Diana mengalami dislokas dan ia memberikan cairan infus. Sementara itu, setengah jam sudah petugas melakukan pijat jantung pada Dodi, para anggota pemadam kebakaran menyerah dan jasadnya dibungkus dalam lembaran plastik biru
Sebuah sepeda motor BMW masuk ke dalam terowongan. Di tumpangan belakang adalah Maud Coujard seorang wakil jaksa publik yang telah dipanggil oleh polisi untuk datang ke tempat kejadian.  Coujard segera memerintahkan para petugas untuk menahan pada juru foto yang masih ada dan juga kamera-kamera mereka. Sebagai saksi, para wartawan itu akan dibawa pergi untuk ditanyai.

Berita Kecelakaan Menyebar

Para awak TV pun segera tiba di tempat kejadian. Mereka merekam tempat kejadian kecelakaan. Dengan cepat, beriat pertama kecelakaan itu menyebar ke dunia melalui Press Association, "Diana, Prince of Wales, cedera parah dalam kecelakaan mobil sedangkan satu orang lagi dilaporkan meninggal di Paris sesaat setelah tengah malam, demikian isi berita menurut laporan kantor berita Prancis.
Di rumah ayah Dodi, Muhammad Al Fayed, telepon berdering. Telepon tersebut diterima oleh kepala keamanan Paul Handley-Greaves. Ia kemudian memberitahu atasannya bahwa Dodi sudah meninggal dunia dan kondisi Diana sedang sekarat.
Di Kensington Palace, asisten Diana yang bernama Paul Burrell berkali-kali mencoba menelepon ponsel Diana, namun telfon tersebut tersambung ke layanan penjawab. Ketika tidur, Paul Burrell dibangunkan oleh seorang kawan di Amerika yang melihat laporan kecelakaan di CNN.
Setelah semua tubuh korban dikeluarkan dari dalam mobil, polisi kemudian mengumpulkan barang-barang pribadi milik Diana, termasuk kalung mutiara, jam emas berbatu putih, cincin emas berbatu putih, sepatu Versace dan sebuah anting emas tergeletak di bawah dasbor. Gambar-gambar pertama kecelakaan tersebut  mulai ditayangkan di berita-berita televisi. BBC Five Live melakukan wawancara langsung dengan para saksi.
Dari Balmoral, wakil sekretaris pribadi Ratu, Sir Robin Janvrin, membawa berita melalui telepon kepada Pangeran Charles. Katanya, "Pak, ada kecelakaan serius di Paris. Dodi Al Fayed sudah meninggal dan Princess of Wales mengalami cedera.". Pangeran Charles kaget mendengar berita tersebut, Pangeran Charles bertanya, "Apakah Diana baik-baik saja?" Janvrin menjawab, "Sepertinya begitu, Pak. Tapi kami tidak tahu pasti."
Saat itu juga Pangeran Charles menghubungi juru bicara Mark Bolland melalui sambungan telepon. Bolland berada di London dan ia ingin mengetahui kondisi terkini Diana. Pangeran Charles berkata pada Bolland, "Saya selalu berharap Diana akan kembali kepada saya, agar mendapat perawatan."
Di Bungalow di Pulau Seil, Skotlandia, ibu Diana, Frances Shand Kydd, terbangun karena dering telepon. Ia berharap telepon tersebut dari Diana yang memang biasa menelepon saat subuh. Hubungan mereka memang sedang tidak baik, mereka belum mengobrol lagi sejak wawancara Diana dengan majalah Hello! pada bulan Mei sebelumnya. Saat itu Diana bicara soal bulimia yang dideritanya, perceraiannya dan ungkapan senang gelar HRH dicabut dari Diana. Telepon tersebut bukan dari Diana, tapi temannya, "Saya harus membangunkan kamu karena ada berita dadakan di Sky News. Diana mengalami cedera dalam sebuah kecelakaan di Paris." Frances menyalakan TV dan melihat tayangan-tayangan ulang tentang putrinya, tangan Frances pun bergetar.
Frances Shand Kydd bersiap-siap sekiranya ia harus menjenguk Diana di rumah sakit  tempat ia dirawat. Ia mencoba menelepon kakak perempuan Diana, Sarah dan Jane, tapi saluran telepon mereka sibuk. Lalu Frances berhasil menghubungi putranya, Charles yang ada di Afrika Selatan. Charles sendiri baru saja dikabari oleh seseorang di Althorp.

Putri Diana Dibawa ke Rumah Sakit Pitié-Salpêtrière

Ambulans membawa Diana  ke arah Rumah Sakit Pitié-Salpêtrière yang berjarak 6 kilometer dari lokasi kejadian. Rumah sakit itu bukanlah yang terdekat, tapi dinilai memiliki perlengkapan terbaik. Ambulans tersebut bergerak sangat perlahan karena para dokter khawatir kalau guncangan-guncangan bisa memicu serangan jantung. Semua jalan sudah dikosongkan dan Rumah Sakit Pitié-Salpêtrière sudah dikabari.
Dalam perjalanan ke rumah sakit, mobil ambulans yang membawa Diana terpaksa berhenti beberapa meter dari rumah sakit karena tekanan darahnya turun drastis. Para dokter memberikan dopamin agar ia stabil. Ambulans bergerak lagi secara peralahan. Perjalanan yang biasanya cukup hanya 10 menit, dijalani dalam waktu 20 menit.

Di Rumah Sakit Pitié-Salpêtrière

Tiba di rumah sakit, pintu ambulans terbuka, dua penggotong tandu mengangkat tandu Putri Diana dengan ditolong oleh Menteri Dalam Negeri Jean-Pierre Chevènement dan asistennya, Sami Nair. Nair mendekat ke wajah Diana. Ada masker oksigen di mulutnya dan matanya dalam kondisi bengkak. Dua pria itu sangat terkesan dengan kecantikannya. Bahkan Chevènement berkata, "Dia cantik sekali bukan? Cantik sekali."
Pemeriksaan sinar-X terhadap Diana mengungkapkan adanya pendarahan dalam ruang dadanya. Pendarahan itu menekan jantung dan paru-paru di bagian kanan. Darah itu kemudian disedot ke luar dan ia diberi transfusi, tapi jantung Diana berhenti sekali lagi. Para ahli membedah dada Putri Diana dan menemukan bahwa daya dorong yang terjadi saat tabrakan mendorong jantungnya dari kiri ke kanan sehingga melukai pembuluh nadi paru sebelah kiri. Sebagai solusi, mereka menjahit sobekan itu untuk menghentikan pendarahan

Diana Dinyatakan Meninggal Dunia

Para ahli bedah di Rumah Sakit Pitié-Salpêtrière berjuang mempertahankan hidup Diana dengan suntikan adrenalin, pijat jantung dengan tangan maupun defibrillator. Tapi tidak ada yang berhasil. Di koridor rumah sakit ada  pasukan bersenjata dari Secret Services Inggris maupun Prancis.
Tak lama, dalam ruang bedah rumah sakit, Diana, Princess of Wales, diumumkan sudah meninggal. Pastor bernama Yves Marie Clochard Bossuet datang melakukan sakramen perminyakan dengan menggunakan jempolnya untuk mengurapi kening dan telapak tangan Diana dengan minyak urapan. Ia duduk disamping Diana, mendoakan jiwanya dan juga dua putranya. Ia berada di sana selama 4 jam menemani agar Putri Diana tidak sendirian.

Kabar Meninggalnya Diana Tersebar

Tim medis memberi kabar pada Menteri Dalam Negeri, Jean-Pierre Chevènement bahwa Diana sudah wafat. Duta Besar Inggris, Sir Michael Jay, menangis ketika mendengar berita tersebut. Sir Michael Jay menelepon ke Balmoral untuk memberitahu pihak Keluarga Kerajaan.

Comments

Popular posts from this blog

Aturan Pemberian Gelar di Kerajaan Inggris

Kehidupan Putri Diana Setelah Bercerai dengan Pangeran Charles.

Aturan Ketat Memakai Tiara di Kerajaan Inggris